Gambar Sampul Sosiologi · Bab V Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat
Sosiologi · Bab V Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat
Suhardi

24/08/2021 10:09:18

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

KLASIIKASI KELOMPOK SOSIAL

DALAM MASYARAKAT

BAB V

Anda telah mengetahui bahwa

di dalam masyarakat terdapat ber-

bagai macam kelompok sosial yang

memiliki arti tertentu bagi setiap

anggotanya. Di antara berbagai

macam kelompok sosial tersebut,

ada yang Anda anggap sangat

penting dalam kehidupan sehari-

hari dan ada yang Anda anggap

kurang begitu penting. Kelompok

sosial yang Anda anggap penting

akan sangat memengaruhi perilaku

Anda sehari-hari, sementara kelompok sosial yang Anda anggap kurang penting

tidak begitu berpengaruh terhadap perilaku Anda. Mengapa demikian? Mengapa

ada kelompok sosial tertentu yang sangat berpengaruh dan yang lainnya tidak

begitu berpengaruh? Untuk mengetahui makna suatu kelompok sosial terhadap

diri Anda, maka Anda perlu mengetahui tipe dari masing-masing kelompok

sosial tersebut.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda dapat:

1. memahami berbagai klasifikasi kelompok sosial,

2. mendeskripsikan berbagai macam kelompok sosial di sekitar Anda

berdasarkan kategori dan sifat-sifatnya.

Kata Kunci :

Kelompok primer, Kelompok sekunder, In-group, Out-group,

Reference

Group, Kelompok formal, Kelompok informal.

Gambar 5.1

Aktivitas sehari-hari dapat dipahami

dengan sosiologi.

Sumber: Insight Guides

142

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Peta Konsep

Kelompok Primer

Kelompok Sekunder

Kelompok Sosial

Kelompok Dalam

Kelompok Luar

Asosiasi

Kelompok Sosial

Kelompok Kemasyarakatan

Kelompok Statistik

Reference Group

Membership Group

Paguyuban

Patembayan

Kelompok Solidaritas

Mekanis Kelompok Solidaritas

Kelompok &ormal

Kelompok Informal

Meliputi

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

143

A. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder (Charles Horton Cooley

1909)

1. Kelompok Primer

Anda mungkin berasal dari desa namun pernah merasakan tinggal di kota.

Atau sebaliknya, Anda mungkin berasal dari kota namun pernah tinggal di

desa. Sebagai orang desa, tentu ada pengalaman-pengalaman yang berbeda

ketika berinteraksi dengan orang kota. Demikian pula sebaliknya, apabila Anda

orang perkotaan yang sekarang tinggal di desa, pasti ada pengalaman-

pengalaman yang berbeda ketika berinteraksi dengan orang-orang desa.

Secara umum, kehidupan di desa bersifat akrab, penuh kebersamaan

(gotong-royong), dan kekeluargaan.

Akan tetapi, semua itu sudah berubah

dalam kehidupan di kota. Keakraban

dan kekeluargaan di perkotaan telah

merenggang atau digantikan oleh sifat

hubungan yang formal. Kenyataan

inilah yang membuat Charles Horton

Cooley (1909) melahirkan sebuah

klasifikasi sosial yang disebut

primary

group

(kelompok primer). Walaupun

dia tidak secara eksplisit menyebut

adanya

secondary group

(kelompok

sekunder), namun dalam pembicaraan

selanjutnya kita juga akan membahas

secondary group

(kelompok sekunder) sebagai lawan dari

primary group

(kelompok primer).

Kelompok primer (

primary group

) adalah kelompok sosial yang anggota-

anggotanya berhubungan secara akrab, bersifat informal, personal, dan total.

Hubungan yang total artinya hubungan yang mencakup banyak aspek

pengalaman hidup, di mana setiap anggota bekerja sama secara tatap muka

dan intim. Dua kelompok primer yang utama adalah keluarga dan klik. Keluarga

adalah ikatan suami, istri, dan anak-anaknya, sedangkan klik adalah kelompok

sosial yang anggota-anggotanya terdiri atas teman sebaya. Selain keluarga dan

klik, kelompok primer juga dapat berupa kelompok teman, rukun warga, atau

geng. Apakah Anda merasa terlibat ke dalam semua jenis kelompok sosial se-

perti itu? Kalau iya, cobalah bandingkan pengalaman-pengalaman Anda selama

berhubungan dengan anggota berbagai kelompok sosial tersebut dengan uraian

di bawah ini!

Hubungan antaranggota sebuah kelompok primer bersifat santai dan

manusiawi, yaitu intim dan akrab. Mereka tertarik satu sama lain sebagai suatu

pribadi. Di antara mereka terjalin interaksi yang terbuka, sehingga masing-

Gambar 5.2

Kelompok primer dapat terbentuk

kapan saja dan di mana saja.

Sumber: Haryana

144

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

masing dapat mencurahkan isi hatinya. Mereka saling bertukar perasaan dan

kesan-kesan mengenai berbagai hal, termasuk bergosip secara menyenangkan.

Percakapan-percakapan seperti itu membuat mereka merasa akrab. Kelompok

primer biasanya memiliki sedikit anggota agar hubungan mereka akrab.

Kelompok primer berperan sebagai agen sosialisasi dalam proses trans-

formasi budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk ini tentu

diperlukan adanya interaksi sosial di antara anggota-anggotanya. Contoh, proses

transformasi budaya yang dimainkan oleh kelompok primer adalah proses

pengajaran bahasa daerah dari orang tua kepada anaknya. Kita semua menguasai

bahasa daerah (bahasa ibu) melalui interaksi dengan keluarga.

Secara fisik, kelompok primer terdiri atas anggota-anggota yang saling

berhubungan dekat. Agar setiap anggota dapat berhubungan dekat dan akrab,

maka jumlah anggota harus sedikit. Dalam kelompok kecil seperti itu hubungan

akrab dapat dipertahankan secara lestari. Setiap anggota kelompok primer

saling mengenal. Mereka sering bercakap-cakap bersama dan saling bertemu

untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan. Kegiatan yang melibatkan se-

mua anggota kelompok sering diadakan, misalnya rekreasi bersama, makan

bersama, jalan-jalan bersama, belajar bersama, atau bermain bersama. Dalam

kelompok kecil seperti itu setiap anggota dapat berpartisipasi aktif menentukan

arah perjalanan kelompoknya.

Apabila dilihat dari hubungan antaranggota, maka dapat dikatakan bahwa

hubungan yang terjadi bukan menjadi alat atau media untuk mencapai tujuan

sebagaimana fungsi hubungan itu pada kelompok sosial lainnya. Hubungan

dalam kelompok primer merupakan tujuan utama. Setiap anggota berhubungan

secara spontan, pribadi, penuh perasaan, dan inklusif. Oleh karena itu, kelompok

ini tidak terbentuk atas dasar perjanjian, kepentingan ekonomi maupun politik,

atau dalam rangka menyelesaikan tugas tertentu. Mereka berhubungan semata-

mata untuk tujuan pribadi. Hubungan seperti itu didasari oleh persamaan tujuan

dan keinginan para anggota. Jika salah satu anggota membutuhkan pertolongan,

maka anggota lainnya akan dengan senang hati membantu, kalau perlu dengan

pengorbanan. Tidak ada unsur paksaan dalam hubungan antaranggota ke-

lompok primer. Hubungan semacam itu dapat dilihat pada anggota-anggota

sebuah keluarga, yaitu ayah, ibu, dan anak-anak yang selalu berhubungan akrab,

saling mengerti, rela membantu, dan berkorban untuk sesama anggota lainnya.

Mereka diikat oleh kesamaan cita-cita, yaitu untuk menciptakan keluarga yang

harmonis.

2. Kelompok Sekunder

Kelompok sekunder (

secondary group

) adalah kelompok sosial yang

anggota-anggotanya berhubungan secara formal, impersonal, segmental

(terpisah-pisah), dan berdasarkan azas manfaat. Setiap anggota kelompok

sekunder tidak berhubungan dengan anggota lainnya secara pribadi, akan tetapi

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

145

berhubungan dalam kapasitasnya sebagai orang yang menjalankan suatu tugas.

Dalam konteks hubungan seperti itu, kualitas pribadi tidak terlalu penting asalkan

mereka dapat menerapkan cara kerja yang baik. Sopan santun, keramahan,

dan keakraban bukan hal utama, sebab yang penting adalah mereka mampu

menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Hubungan sosial seperti itu disebut

hubungan yang bersifat formal.

Kelompok sekunder dapat berupa organisasi yang dibentuk berdasarkan

tujuan tertentu dan bersifat impersonal (formal). Di dalam masyarakat, Anda

tentu mengenal berbagai macam organisasi, antara lain organisasi pemerintahan,

sekolah, koperasi, yayasan, TNI atau POLRI, Persatuan Guru Republik Indonesia

(PGRI), dan Komite Sekolah. Kelompok-kelompok sekunder seperti ini terbentuk

dengan tujuan khusus.

Pada kenyataannya di masyarakat, di dalam kelompok sekunder yang kaku

dan berlingkup luas, sering terdapat kelompok-kelompok primer. Misalnya dalam

organisasi tentara (TNI) terdapat kelompok-kelompok kecil nonformal yang

bersifat keakraban dalam bentuk satuan-satuan kecil. Begitu pula dalam

kelompok sekunder yang berupa sekolah tempat Anda kini belajar. Di dalamnya

terdapat kelompok-kelompok kecil para siswa yang berhubungan akrab. Inilah

kelompok primer dalam kelompok sekunder.

Ada beberapa kelompok sosial yang tidak dapat digolongkan ke dalam

kelompok primer maupun kelompok sekunder. Kelompok ini disebut kelompok

satuan tugas. Kelompok satuan tugas berada di antara kelompok primer dan

kelompok sekunder dan memiliki ciri-ciri keduanya. Dengan kata lain, kelompok

satuan tugas terdiri atas anggota-anggota yang berhubungan akrab, namun

hubungan yang terjalin adalah secara formal untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Pada umumnya kelompok satuan tugas merupakan kelompok kecil yang

berorientasi pada tugas atau untuk menangani suatu atau sejumlah pekerjaan

tertentu.

Kelompok satuan tugas antara lain tim kerja, panitia, atau regu kerja. Di

masyarakat sering dibentuk panitia peringatan hari besar agama, di sekolah

sering dibentuk panitia perkemahan, dan di kelas sering dibentuk regu kerja

kebersihan kelas (piket kelas), semua itu adalah contoh dari kelompok satuan

tugas.

Kesamaan kelompok satuan tugas dengan kelompok primer adalah jumlah

anggota yang sedikit. Karena dengan jumlah anggota yang sedikit, maka

kelompok satuan tugas akan bekerja secara efisien. Dalam hal interaksi,

kelompok satuan tugas memiliki kesamaan dengan kelompok primer, karena

sama-sama mengutamakan hubungan antarpribadi dalam bentuk tatap muka.

Namun perbedaannya adalah bahwa hubungan antaranggota di dalam kelompok

satuan tugas berdasar pada tujuan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada

masing-masing anggota. Interaksi seperti itu bersifat impersonal, sehingga

antaranggota tidak tertarik untuk melibatkan urusan pribadi masing-masing.

146

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Kerjakan tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!

Deskripsikanlah kelompok primer yang melibatkan Anda sebagai ang-

gotanya! Anda boleh memilih sendiri, apakah kelompok itu berada di ling-

kungan sekolah atau di tempat lain. Namun hendaknya kelompok tersebut

merupakan kelompok yang paling Anda anggap primer. Bacalah deskripsi

Anda di depan kelas untuk mendapat tanggapan!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang disebut dengan kelompok primer?

2. Jelaskan pengertian kelompok sekunder!

3. Apakah perbedaan kelompok satuan tugas dengan kelompok primer

dan kelompok sekunder?

4. Bagaimana hubungan kelompok sekunder dengan kelompok primer?

5. Apakah arti penting kelompok primer bagi Anda?

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

Aktivitas Siswa

Pelatihan

Tes Skala Sikap

1 Apalagi Anda tinggal bersama keluarga nenek

dan kakek, maka kelompok primer bagi Anda

adalah tetap keluarga ayah dan ibu.

No.

Pernyataan

S TS R

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

147

B. Kelompok Dalam dan Kelompok Luar (W.G. Summer, 1940)

Masih ingatkah Anda akan pelajaran sosialisasi pada Bab 4 Buku Sosiologi

Kelas X? Di sana dijelaskan, bahwa pergaulan Anda sehari-hari dengan orang

lain di masyarakat pada hakikatnya adalah proses sosialisasi. Dalam proses

sosialisasi, Anda menyerap berbagai hal yang selanjutnya menjadi bahan pem-

bentuk bagi kepribadian Anda. Di samping itu, ternyata dalam proses sosialisasi

atau pergaulan di masyarakat, Anda juga dapat menentukan pada posisi

manakah Anda berada di antara berbagai macam kelompok sosial yang ada.

Setiap kali Anda berinteraksi dengan orang lain, maka akan selalu terjadi

proses identifikasi diri. Artinya, setiap kali Anda berinteraksi dengan orang

lain, maka secara tidak langsung Anda akan menyatakan termasuk bagian

kelompok sosial manakah Anda sebenarnya. Bentuk konkret dari proses

identifikasi diri tersebut, dapat berupa pernyataan-pernyataan Anda seperti,

“Daerahku sekarang sedang musim mangga,” atau “Sayang sekali ya, group

bandmu dulu bubar.” Pernyataan “daerahku” menunjukkan bahwa Anda meng-

identifikasikan diri Anda sebagai bagian dari daerah yang dimaksud. Sebuah

kelompok sosial yang melibatkan Anda sebagai anggotanya disebut

in group

.

Pada kelompok-kelompok seperti inilah, Anda selalu mengidentifikasikan diri

atau menganggap sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Sebaliknya, pernyataan “grup band-mu” merujuk kepada kelompok pemain

musik milik orang lain. Artinya, Anda tidak menjadi anggota dalam kelompok

2 Kelompok sekunder memiliki pengaruh lebih

kecil terhadap kehidupan seseorang dibanding-

kan dengan kelompok primer.

3 Rasa setia kawan dan perlindungan kita peroleh

dari kelompok sekunder.

4 Apabila Anda memiliki persoalan yang meng-

ganjal dalam hati dan pikiran, maka Anda akan

mencurahkannya kepada kelompok primer.

5 Kita memilih teman sebagai anggota kelompok

primer berdasarkan kedekatan tempat tinggal

dan kesamaan cita-cita.

No.

Pernyataan

S TS R

148

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

pemain musik tersebut. Anda berada di luarnya, sehingga Anda disebut sebagai

out group

. Pada kelompok-kelompok seperti itu, Anda tidak dianggap sebagai

anggotanya.

Banyak sekali kelompok sosial yang melibatkan Anda sebagai anggotanya.

Tapi banyak pula kelompok sosial yang tidak melibatkan Anda sebagai anggota.

Kelompok sosial yang melibatkan Anda

sebagai anggotanya disebut

in-group

,

sedangkan kelompok sosial yang tidak

melibatkan Anda sebagai anggotanya

disebut

out-group

. Apabila Anda me-

ngatakan, “Kami adalah siswa SMA

Negeri Sumber, sedangkan dia adalah

siswa SMA Negeri 1 Rembang,” maka

Anda telah mengklasifikasikan (meng-

golongkan) dua kelompok sosial. SMA

Negeri Sumber Anda klasifikasikan

sebagai

in-group

, sedang SMA Negeri

1 Rembang Anda klasifikasikan sebagai

out-group

bagi diri Anda. Tentu saja

klasifikasi ini berdasarkan posisi Anda

terhadap kedua kelompok sosial tersebut. Jika kedua kelompok sosial itu dilihat

dari posisi orang lain (siswa SMA Negeri 1 Rembang), maka akan diperoleh

klasifikasi yang sebaliknya. Oleh karena itu, klasifikasi kelompok sosial menurut

kriteria ini menempatkan setiap kelompok sosial berdasarkan posisi seseorang.

In-groups

adalah sekelompok orang yang memiliki rasa solidaritas, kesetiaan,

dan kerelaan berkorban untuk kepentingan dalam kelompoknya. Contoh, Anda

adalah anggota dari keluarga Anda, anggota kelas Anda, anggota klik Anda,

anggota tim olah raga tertentu yang Anda ikuti, anggota pramuka di sekolah,

anggota OSIS, anggota majelis taklim atau jemaat gereja yang Anda ikuti, dan

anggota RW atau RT di tempat tinggal Anda.

Sementara itu, di luar kelompok-kelompok yang Anda ikuti tersebut juga

banyak terdapat kelompok sosial lain. Bentuknya dapat berupa keluarga orang

lain, kelas orang lain, sekolah orang lain, dan palang merah remaja sekolah

lain. Kelompok sosial yang tidak melibatkan Anda sebagai anggotanya dan

yang tidak Anda ikuti disebut kelompok luar (

out-groups

).

Kelompok dalam dan kelompok luar memiliki pengaruh penting terhadap

perilaku seseorang. Terhadap kelompok-dalam, seseorang akan memperlihatkan

rasa setia, pengakuan, dan bantuan, sedang terhadap kelompok luar, seseorang

akan memperlihatkan sikap-sikap tertentu, seperti acuh tak acuh, persaingan

lunak, hingga permusuhan.

Pemilahan kelompok menjadi

in-groups

dan

out-groups

dapat ditemui

dalam peristiwa perkelahian pelajar. Setiap kelompok memiliki rasa solidaritas

yang kuat untuk membela kelompoknya dan sekaligus menganggap kelompok

Gambar 5.3

Kelas Anda adalah kelompok

in-

group

bagi Anda, tetapi sebagai

out-group

bagi

siswa dari kelas lain.

Sumber: Haryana

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

149

di luar dirinya sebagai musuh. Dalam konsep seperti ini interaksi sosial yang

terjadi ada dua macam, yaitu interaksi dengan sesama anggota

in-group

bersifat

kerja sama, simpati, kedekatan, dan interaksi antara anggota kelompok

in-

group

dengan anggota kelompok

out-group

diwarnai oleh antagonisme

(pertentangan) atau antipati. Antagonisme memang tidak harus diartikan sebagai

sikap bermusuhan, tetapi secara umum, dalam hubungan yang bersifat antagonis

dan antipati selalu melibatkan etnosentrisme.

Sikap yang didasari oleh etnosentrisme menganggap segala sesuatu yang

berasal dari kelompok-dalam (

in-groups

) sebagai yang terbaik, sedangkan segala

sesuatu yang berada atau berasal dari kelompok-luar (

out-groups

) dianggap

kurang baik. Segala sesuatu yang di maksud di sini meliputi kebiasaan, sifat,

tata cara, tata kelakuan, nilai-nilai, dan norma-norma. Dengan demikian,

etnosentrisme dapat didefinisikan sebagai suatu sikap yang mendasarkan nilai-

nilai kebudayaan kelompok dalam terhadap kelompok-luar. Setiap orang

cenderung menilai kelompok luar menggunakan nilai-nilai kelompoknya sendiri.

Penilaian yang menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan kelompok

in-

group

biasanya diwarnai oleh prasangka atau stereotip. Setiap kelompok

in-

group

meyakini bahwa segala sesuatu yang berasal dari kelompoknya selalu

lebih baik daripada yang berasal dari kelompok-luar (

out-group

). Padahal kalau

diteliti lebih jauh, bisa saja prasangka itu salah atau kurang tepat. Sebagai contoh,

seorang anak yang berasal dari keluarga yang anggota-anggota prianya (ayah

dan kakak lelaki) merokok, tentu menganggap merokok sebagai hal yang biasa

dan tidak merugikan, karena dalam kehidupan sehari-harinya selalu tersosialisasi

keyakinan seperti itu. Kalau dia anak perempuan, mungkin bahkan menganggap

lelaki lain di luar keluarganya yang tidak merokok sebagai kurang jantan. Adapun

kalau dia anak lelaki, jika di sekolah dinasihati guru agar tidak merokok, maka

para guru atau sekolah dianggap sebagai kelompok sosial yang aneh. Penilaian

aneh tersebut didasarkan pada keyakinan yang telah tertanam dalam keluarganya

bahwa merokok bukan hal yang buruk dan merugikan, sehingga ketika di sekolah

dinasihati seperti itu, justru dianggap aneh; padahal merokok memang

merugikan terutama apabila ditinjau dari segi kesehatan.

Demikianlah etnosentrisme dan stereotip selalu mewarnai hubungan antara

in-group

dengan

out-group

. Walaupun selalu ada antagonisme antara

in-group

dengan

out-group

, namun keberadaan kedua tipe kelompok sosial itu tidak

dapat dihilangkan dari masyarakat. Di dalam masyarakat apa pun selalu ada

kedua jenis kelompok tersebut, meski dalam masyarakat sederhana, keberadaan

kelompok

in-group

dan

out-group

mungkin tidak sebanyak yang ada di masya-

rakat perkotaan. Setiap individu dalam masyarakat apa pun senantiasa menjadi

anggota kelompok tertentu yang dikategorikan sebagai kelompok

in-group

.

150

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Ada sebuah pertanyaan, mengapa dalam

in-group

muncul etnosentrisme

dan stereotip? Banyak alasan yang dapat dikemukakan mengenai hal itu, akan

tetapi alasan yang sering muncul berkaitan dengan hal itu adalah eksistensi dan

prestise. Eksistensi kelompok muncul sebagai akibat meningkatnya intensitas

interaksi antarkelompok sosial. Dalam proses interaksi tersebut, kelompok

cenderung ingin tampil lebih menonjol dibanding dengan kelompok lain. Setiap

kelompok menginginkan adanya pengakuan dari kelompok lain atas kebe-

radaannya. Sebagai cara untuk memperjuangkan eksistensinya, satu kelompok

sosial akan mereproduksi nilai dan citra positif yang dapat diperbandingkan

dengan kelompok lain. Stereotip terhadap kelompok lain adalah salah satu

cara agar proses perbandingan nilai dan citra yang terjadi dapat dimenang-

kannya. Etnosentrisme dan stereotip menjadi cara kelompok tertentu untuk

memenangkan kompetisi dalam interaksi antarkelompok dalam struktur sosial

yang ada.

Kerjakan tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!

Tuliskan semua kelompok yang melibatkan diri Anda sebagai anggo-

tanya. Urutkan berdasarkan intensitas hubungan Anda dengan setiap

kelompok. Jelaskan pula makna setiap kelompok dalam kehidupan Anda

sehari-hari!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Jelaskan pengertian kelompok dalam!

2. Apakah yang dimaksud dengan kelompok luar?

3. Mengapa hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar

selalu diwarnai oleh etnosentrisme?

4. Sikap-sikap apa sajakah yang mencerminkan hubungan Anda dengan

kelompok luar?

5. Sebutkan sebuah kelompok luar bagi diri Anda, kemudian deskripsikan

stereotip kelompok itu!

Aktivitas Siswa

Pelatihan

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

151

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

C. Asosiasi, Kelompok Sosial, Kelompok Kemasyarakatan, dan Kelompok

Statistik (Robert Bierstedt, 1948)

Anda tentu masih ingat bahwa kumpulan manusia tidak selalu dapat

dianggap sebagai kelompok sosial. Artinya, ada beberapa syarat yang harus di-

penuhi terlebih dahulu agar sekumpulan manusia dapat dianggap sebagai

kelompok sosial. Berdasarkan syarat-syarat itu, Robert Bierstedt mendasarkan

klasifikasinya atas ada tidaknya organisasi, hubungan antaranggota kelompok,

dan kesadaran jenis. Ketiga dasar itu, akhirnya menghasilkan empat jenis ke-

lompok sosial, yaitu asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan

kelompok statistik.

1 Kelompok dalam memiliki arti penting terhadap

diri kita, sedangkan kelompok luar tidak ber-

pengaruh sama sekali.

2 Seseorang tidak bisa menjadi anggota beberapa

kelompok dalam sekaligus, sebab hal itu tidak

mungkin dilakukan.

3 Pada umumnya, kita selalu menilai kelompok

luar secara negatif karena dasar penilaian kita

mengacu pada kelompok dalam sebagai ukuran.

4 Ciri perilaku kita cenderung dipengaruhi oleh

nilai-nilai kelompok dalam.

5 Sikap kita terhadap kelompok luar bersifat anti-

pati dan antagonis.

No.

Pernyataan

S TS R

Tes Skala Sikap

152

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

1. Asosiasi, yaitu kelompok

yang memenuhi ketiga kriteria di

atas. Bahkan secara lebih rinci,

dalam asosiasi terdapat kesadaran

jenis, persamaan kepentingan,

terjadi kontak dan komunikasi so-

sial, ada ikatan organisasi formal,

diarahkan pada suatu tujuan yang

jelas, dan keanggotaannya bersifat

sukarela, bukan berdasarkan status.

Ada tiga kegiatan utama yang

mendasari pembentukan asosiasi,

yaitu pemenuhan minat pribadi

anggota-anggotanya, sebagai sarana pelayanan sosial, dan sebagai sarana

kegiatan politik.

Orang yang memiliki minat tertentu dapat memasuki organisasi yang

anggota-anggotanya terdiri atas orang-orang yang memiliki minat yang sama.

Asosiasi pemenuhan minat antara lain berupa kelompok bulu tangkis, kelompok

pecinta alam, dan lain-lain. Misalnya, apabila Anda gemar bermain bulu tangkis,

maka Anda dapat menjadi anggota asosiasi bulu tangkis. Dalam asosiasi ini,

para anggota dapat merencanakan program dan melaksanakan program itu

secara bersama-sama tanpa harus menggantungkan diri kepada bantuan

organisasi lain.

Adapun asosiasi pelayanan sosial antara lain dapat ditemukan pada asosiasi

Palang Merah Remaja, SAR (

Search and Rescue

), Dompet Dhuafa, dan lain-

lain. Misalnya, untuk penyantunan yatim piatu, sebuah asosiasi pelayanan sosial

dapat mengembangkan suatu program tertentu. Apabila program itu berjalan

dengan baik di masyarakat, maka akan mendapat dukungan dari organisasi

lain atau pemerintah sehingga program yang dirintis semakin berkembang.

Asosiasi jenis ketiga adalah asosiasi yang kegiatan utamanya terpusat pada

politik. Asosiasi kegiatan politik ini dapat berupa partai-partai politik atau bentuk-

bentuk lain yang intinya bergerak di bidang politik, seperti perkumpulan wanita

pemilik hak pilih yang akan membuat keputusan untuk mengarahkan suara

wanita kepada kandidat tertentu.

2. Kelompok sosial, kelompok jenis ini, hanya memenuhi dua dari tiga

kriteria di atas. Anggota-anggota kelompok sosial memiliki kesadaran jenis dan

terjadi hubungan sosial, namun tidak diikat oleh organisasi formal. Contoh dari

kelompok sosial adalah kelompok teman, kelompok kerabat, dan lain-lain.

3. Kelompok kemasyarakatan, kelompok jenis ini, anggota-anggotanya

memiliki kesadaran jenis tetapi tidak ada hubungan sosial dan ikatan organisasi.

Contoh dari kelompok kemasyarakatan adalah kelompok penduduk wanita

Indonesia dan kelompok penduduk pria Indonesia.

Gambar 5.4

Asosiasi pelayanan sosial.

Sumber: Gatra, 15-01-2005

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

153

4. Kelompok statistik; kelompok jenis ini, anggota-anggotanya tidak

memiliki kesadaran jenis, tidak memiliki hubungan sosial, dan tidak diikat oleh

suatu organisasi formal. Kelompok ini merupakan hasil ciptaan para ilmuwan

sosial untuk melakukan analisis. Misalnya kelompok anak berusia 9 sampai

dengan 21 tahun, kelompok manusia tak produktif, dan lain-lain.

Pilih dan kerjakanlah salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan

kepada guru untuk dinilai!

1. Apabila Anda menjadi anggota salah satu asosiasi di masyarakat, buatlah

deskripsi mengenai asosiasi tersebut. Deskripsi hendaknya meliputi

ruang lingkup kegiatan, struktur organisasi, keanggotaan, dan berbagai

usaha yang telah dilakukan selama setahun terakhir. Sampaikan des-

kripsi Anda di depan kelas agar memperoleh tanggapan!

2. Apabila Anda belum pernah terlibat dalam asosiasi tertentu, carilah

informasi dari berbagai sumber mengenai Palang Merah Indonesia.

Buatlah deskripsinya selengkap mungkin berdasarkan cakupan seperti

pada tugas nomor 1 di atas! Sampaikan juga di depan kelas untuk

memperoleh tanggapan!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Sebutkan ciri-ciri suatu asosiasi!

2. Jelaskan perbedaan antara kelompok sosial dengan kelompok kemasya-

rakatan!

3. Berikan dua contoh asosiasi kegiatan politik yang Anda kenal!

4. Buatlah pengelompokan secara statistik terhadap siswa di kelas Anda!

5. Sebutkan tiga jenis asosiasi dilihat dari kegiatan utamanya!

Aktivitas Siswa

Pelatihan

154

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

D.

Reference Group

dan

Membership Group

(Robert K. Merton, 1965)

1.

Reference Group

Cobalah amati kakak-kakak kelas

Anda yang sekarang sudah duduk di kelas

XII. Tentu di antara mereka ada yang

mendambakan dapat diterima di pergu-

ruan tinggi, atau barangkali beberapa di

antaranya sudah dinyatakan diterima me-

lalui jalur PMDK (Penelusuran Minat,

Bakat, dan Kemampuan) walaupun be-

lum resmi lulus sekolah. Amatilah tingkah

laku dan gaya mereka!

1 Setiap orang dapat membentuk asosiasi untuk

mencapai tujuan yang mereka inginkan.

2 Ciri pembeda utama asosiasi dengan tipe-tipe

kelompok sosial yang lain adalah adanya interak-

si antaranggota.

3 Asosiasi dapat dibentuk baik oleh pemerintah

maupun nonpemerintah.

4 Kelompok statistik hanya bersifat imajinatif,

karena sesungguhnya di masyarakat tidak ada.

5 Anggota-anggota kelompok sosial memiliki ke-

sadaran jenis dan terjadi hubungan sosial, na-

mun tidak diikat oleh organisasi formal.

No.

Pernyataan

S TS R

Tes Skala Sikap

Gambar 5.5

Jika Anda sekarang sering

mengidam-idamkan menjadi mahasiswa, maka

dunia mahasiswa merupakan

reference group

bagi Anda.

Sumber: Haryana

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

155

Perilaku seperti itu menunjukkan bahwa kakak kelas Anda tersebut sedang

menjadikan kelompok sosial mahasiswa sebagai rujukan atau referensi bagi

dirinya. Di dalam masyarakat, sering terjadi seorang anggota kelompok sosial

tertentu justru perilakunya mengacu pada nilai-nilai dan norma kelompok sosial

lain yang secara resmi bukan kelompoknya. Dalam contoh di atas, kelompok

sosial mahasiswa merupakan

reference group

bagi kakak kelas Anda.

Reference

group

(kelompok acuan) adalah kelompok sosial yang menjadi acuan (referensi)

bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

Kelompok acuan bisa berasal dari kelompok-dalam (

in-group

) maupun ke-

lompok-luar

(out-group)

. Namun, kebanyakan berasal dari kelompok-luar

(out-

group).

Kelompok acuan tersebut, mempunyai hubungan dengan orang yang

menjadikannya referensi. Ada dua tipe umum referensi group, yaitu sebagai

berikut.

a) Tipe normatif; misalnya Anda merasa yakin untuk mengkonsumsi suatu

makanan instant apabila pada kemasan makanan terdapat label register

dari Departemen Kesehatan. Depkes menjadi kelompok acuan yang nilai

dan aturan-aturannya dijadikan dasar bagi Anda untuk membentuk sikap

dalam mengkonsumsi makanan. Kelompok acuan ini menjadi sumber nilai

bagi individu baik yang menjadi anggota atau bukan anggota.

b) Tipe perbandingan; tipe ini dipakai sebagai perbandingan untuk menentukan

kedudukan dan sikap seseorang. Contoh, Anda seorang siswa yang lulus

ujian dan hendak meneruskan pendidikan ke jenjang universitas atau

perguruan tinggi. Anda dihadapkan ke dalam pilihan, fakultas apa yang

hendak Anda ambil. Dalam rangka menentukan pilihan tersebut, Anda

melihat dan membandingkan dua tetangga Anda yang berprofesi sebagai

dokter dan pengacara. Dari segi ekonomi ternyata pengacara memiliki

keunggulan dibanding dengan dokter. Atas perbandingan itu kemudian Anda

menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan kuliah di fakultas hukum.

2.

Membership Group

Membership Group

adalah semua kelompok sosial yang melibatkan Anda

sebagai anggotanya. Apabila Anda menjadi anggota kelompok ilmiah remaja

(KIR) di sekolah, maka KIR dan sekolah Anda merupakan

membership group

bagi Anda. Akan tetapi, apabila teman Anda bukan termasuk angota KIR ter-

sebut, maka KIR bukan merupakan

membership group,

sedangkan sekolah

merupakan

membership

group bagi teman Anda. Dari contoh ini, dapat disim-

pulkan bahwa

membership group

bagi seseorang belum tentu merupakan

mem-

bership group

bagi orang lain. Sebuah kelompok sosial menjadi

membership

group

bagi Anda bila secara fisik Anda menjadi anggotanya.

Keanggotaan secara fisik berarti secara resmi masih menjadi anggota. Ada

kalanya seseorang secara resmi merupakan anggota suatu kelompok (masih

terdaftar), namun sudah tidak aktif lagi dalam kelompok tersebut. Perilakunya

156

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

pun mengacu kepada kelompok lain. Sebaliknya, ada orang yang secara resmi

bukan anggota suatu kelompok (tidak terdaftar), namun sudah menganggap

dirinya menjadi bagian dari kelompok tersebut. Hal seperti inilah yang dialami

oleh kakak kelas Anda yang kita bicarakan di atas. Secara fisik kakak kelas

Anda belum menjadi mahasiswa, namun sudah menganggap dirinya sebagai

mahasiswa. Tingkah laku dan lagak gayanya juga seperti seorang mahasiswa,

padahal kakak kelas Anda tersebut masih merupakan bagian dari siswa di sekolah

Anda, sehingga kelompok sosial siswa-siswa di sekolah Anda merupakan

membership group

baginya.

Kerjakan tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!

Anda tentu mempunyai cita-cita. Biasanya, cita-cita terinspirasi oleh

kekaguman Anda terhadap pekerjaan tertentu atau tokoh tertentu. Apabila

Anda kagum terhadap guru, biasanya Anda bercita-cita menjadi guru.

Deskripsikan cita-cita Anda dan jelaskan kelompok sosial yang menjadi

referensi lahirnya cita-cita Anda! Bacakan deskripsi Anda di depan kelas

untuk memperoleh tanggapan!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan

reference group?

2. Jelaskan definisi kelompok

membership

!

3. Berikan contoh kasus kelompok referen yang sekaligus menjadi

kelompok

membership

!

4. Berikan contoh kasus kelompok

membership

yang tidak menjadi

kelompok referen!

5. Mengapa keberadaan kelompok acuan dianggap penting?

Aktivitas Siswa

Pelatihan

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

157

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

E. Paguyuban dan Patembayan (erdinand Tonnies, 1967)

Bagaimana jika Anda harus memi-

lih; hidup di desa ataukah di kota? Hi-

dup di desa biasanya aman, tenteram,

damai, suka bergotong-royong, dan

tenang, sedangkan hidup di kota terasa

bising, sibuk, padat penduduk, penuh

polusi, dan setiap orang sibuk dengan

urusannya sendiri-sendiri. Mungkin di

antara Anda, ada yang memilih kehi-

dupan sederhana di desa. Mungkin ju-

ga ada yang lebih senang kehidupan di

kota. Apabila Anda menyukai kehi-

dupan yang guyub dan bergotong-

royong, maka selera Anda sama de-

ngan Berdinand Tonnies (1967).

1 Kelompok acuan adalah kelompok yang men-

jadi idola seseorang.

2 Tidak semua orang sikapnya mengacu kepada

kelompoknya sendiri.

3 Kelompok acuan dapat menjadi inspirasi bagi

cita-cita seseorang.

4 Keanggotaan seseorang secara fisik pada suatu

kelompok sosial sering tidak mencerminkan

acuan nilai-nilai yang diserap.

5 Kelompok acuan dapat memengaruhi perkem-

bangan kepribadian seseorang.

No.

Pernyataan

S TS R

Tes Skala Sikap

Gambar 5.6

Keluarga adalah bentuk paguyuban,

setiap anggotanya berhubungan akrab.

Sumber: Ayahbunda, 8 Juni 2005

158

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosiolog Jerman ini membedakan kelompok sosial menjadi dua tipe, yaitu

paguyuban atau komunitas

gemeinschaft

dan patembayan atau komunitas

gesellchaft

. Pembedaan kedua tipe ini, berdasarkan sifat hubungan para anggota

kelompok.

1. Paguyuban

Kelompok sosial yang tergolong dalam tipe paguyuban adalah keluarga,

kekerabatan, rukun tetangga, dan teman sepermainan. Setiap anggota diikat

oleh hubungan batin yang murni, alamiah, kekal, serta didasari oleh rasa cinta

dan kesatuan batin. Ibarat tubuh manusia, setiap bagian (organ) saling ber-

hubungan secara erat dan masing-masing menjalankan fungsinya. Oleh karena

itu, dalam paguyuban terjadi hubungan yang bersifat organis di antara para

anggotanya. Setiap anggota dalam paguyuban dapat diibaratkan sebagai organ-

organ dalam sebuah organisme.

Hubungan antaranggota kelompok sosial yang bersifat paguyuban ditandai

oleh tiga ciri utama, yaitu intim, privat, dan eksklusif. Intim adalah hubungan

yang sangat dekat, akrab, dan mesra. Hubungan privat bersifat pribadi atau

khusus untuk beberapa orang saja. Adapun hubungan eksklusif hanya melibatkan

pihak pertama dan kedua, dan tidak melibatkan pihak ketiga.

Anggota kelompok sosial yang berupa paguyuban memiliki kemauan ber-

sama, sikap saling pengertian, dan terdapat kaidah-kaidah interaksi. Keber-

samaan itu membuat hubungan antaranggota bersifat menyeluruh sekaligus

melibatkan semua aspek kehidupan. Akibatnya, konflik yang mungkin terjadi

akan sulit diatasi karena setiap konflik akan menjalar ke bidang-bidang lain.

Hal seperti ini masih terjadi di desa-desa. Ibarat sebatang jarum jatuh di ujung

selatan desa, maka kejadian itu akan diketahui sampai ke ujung utara.

Paguyuban terdiri atas tiga macam, yaitu paguyuban karena ikatan darah,

paguyuban karena tempat tinggal, dan paguyuban karena kesamaan pikiran.

Paguyuban karena ikatan darah adalah ikatan kelompok sosial berdasarkan

keturunan atau darah, contohnya adalah keluarga dan kelompok kekerabatan.

Paguyuban karena tempat tinggal adalah kelompok sosial yang beranggotakan

orang-orang yang saling berdekatan tempat tinggalnya. Mereka dapat saling

menolong dan bergotong-royong dalam menghadapi berbagai hal, walaupun

berasal dari latar belakang yang berbeda, contohnya adalah Rukun Tetangga,

Rukun Warga, dan Kelompok Dasa Wisma. Adapun paguyuban karena ikatan

pikiran beranggotakan orang-orang memiliki kesamaan ideologi, jiwa, dan

pikiran sama. Orang-orang ini tidak harus tinggal berdekatan apalagi memiliki

hubungan darah, contohnya adalah para penganut paham komunisme yang

menyebar di seluruh dunia, begitu pula ideologi-ideologi lain di dunia. Ikatan

sosial paguyuban jenis ketiga ini tidak sekuat kedua tipe yang disebut dahulu.

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

159

2. Patembayan

Kelompok sosial yang tergo-

long dalam tipe patembayan di-

tandai dengan sifat hubungan tidak

intim di antara para anggotanya.

Setiap anggota hanya terikat secara

lahiriah dan tidak ada hubungan

batin (perasaan). Keutuhan kelom-

pok seperti ini hanya bersifat jangka

pendek (sementara). Para anggota

berhubungan secara resmi berda-

sarkan kesepakatan timbal balik.

Patembayan merupakan kehidupan publik. Anggota-anggotanya adalah

orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap berdiri sendiri.

Oleh karena itu, patembayan bersifat sementara dan semu. Hubungan anggota-

anggota patembayan bersifat kontrak dan strukturnya bersifat mekanis. Dalam

hubungan yang bersifat kontrak, seolah-olah ikatan antaranggota berdasarkan

perjanjian semata. Hubungan antaranggota kelompok patembayan bisa

diibaratkan seperti dua orang yang mengadakan perjanjian atau kontrak jual

beli rumah. Keduanya berhubungan semata-mata untuk kepentingan jual beli

yang sifatnya sesaat. Mereka berbicara secukupnya sebagaimana seorang

pedagang dan pembeli. Setelah urusan selesai, maka selesai pula hubungan ke-

duanya. Kelompok sosial seperti ini memiliki struktur seperti mesin yang bersifat

mekanis. Apabila salah satu bagian dalam mesin rusak, maka harus segera

diganti agar mesin bisa kembali berfungsi. Begitu pula dalam kelompok sosial

dengan struktur patembayan. Keuntungan dari kelompok patembayan adalah

jika terjadi konflik antaranggota kelompok, maka persoalannya dapat dibatasi

pada bidang-bidang tertentu. Sikap antaranggota tidak akrab dan lebih

mengutamakan untung rugi. Hubungan seperti ini terjadi pada masyarakat

modern yang sudah kompleks.

Sifat Hubungan

a. personal

b. informal

c. tradisional

d. sentimental

e. umum

Paguyuban

Patembayan

a. impersonal

b. formal, kontraktual

c. utilitarian

d. realistis, ketat

e. khusus

Gambar 5.7

Hubungan dalam organisasi perusahaan

bersifat tidak intim dan sementara.

Sumber: Haryana

160

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sebagai contoh, Anda sedang menawar harga baju di toko. Hubungan

Anda dengan penjual baju bersifat sementara. Anda juga dapat menanyakan

beberapa pertanyaan lain seputar baju yang akan Anda beli. Akan tetapi, tidak

mungkin Anda berakrab-akrab seperti seorang sahabat. Contoh lain kelompok

sosial patembayan adalah berbagai organisasi resmi, seperti sekolah, perusahaan,

dan lain-lain. Hubungan antaranggota organisasi bersifat sementara dan tidak

akrab.

. Kelompok Solidaritas Mekanis dan Kelompok Solidaritas Organis

(Emile Durkheim, 1968)

Di dalam masyarakat ada ke-

lompok yang interaksi anggota-

anggotanya bersifat mandiri. Mereka

tidak tergantung antara satu anggota

dengan anggota lainnya. Setiap ang-

gota kelompok dapat melakukan se-

mua jenis pekerjaan sehingga jika

salah seorang anggota kelompok

pergi atau meninggal, seluruh warga

masyarakat tetap dapat mengatasi

kebutuhannya sendiri. Dalam kelom-

pok sosial seperti ini, setiap anggota

kelompok hidup menyebar. Menurut

Durkheim, kelompok sosial seperti

ini didasari atas solidaritas mekanis. Solidaritas mekanis merupakan kebersamaan

atas dasar kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat.

Kesamaan-kesamaan itu dapat berupa nilai-nilai sosial dan keyakinan agama.

Masyarakat atau kelompok sosial yang hubungan para anggotanya bersifat

mekanis dapat dijumpai pada masyarakat sederhana (primitif). Pada masyarakat

seperti itu, pembagian kerja belum rumit. Setiap warga masyarakat dapat mela-

kukan semua jenis pekerjaan yang dibutuhkan. Jika sewaktu-waktu ada salah

satu anggota yang keluar atau meninggal dunia, maka anggota lain dapat meng-

gantikan pekerjaannya. Keberadaan individu dalam masyarakat seperti ini tidak

penting, sebaliknya, kedudukan masyarakat secara keseluruhanlah yang penting.

Masyarakat seperti itu disebut sebagai masyarakat yang memiliki struktur

mekanis. Setiap anggota diikat oleh kesadaran bersama (

collective conscience

).

Kesadaran ini mencakup seluruh kepercayaan dan perasaan kelompok yang

bersifat ekstrem dan memaksa. Apabila ada anggota kelompok yang melanggar,

maka kepadanya diberi hukuman pidana. Kesadaran semacam inilah yang

mempersatukan seluruh anggota kelompok.

Gambar 5.8

Kelompok sederhana bersolidaritas

mekanis.

Sumber: Indonesian Heritage, Manusia dan Lingkungan

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

161

Sebaliknya, pada masyarakat yang kompleks telah terjadi spesialisasi

pekerjaan. Setiap orang menjalankan pekerjaannya masing-masing sesuai

dengan spesialisasinya. Setiap bagian memiliki fungsi sendiri-sendiri dan tidak

bisa digantikan oleh bagian yang lain. Akan tetapi, setiap bagian memiliki

ketergantungan dengan bagian lainnya. Semua saling melengkapi dan saling

membutuhkan membentuk suatu sistem. Dalam masyarakat seperti ini, apabila

seseorang meningal atau pergi, maka struktur sosial menjadi goyah. Setiap

individu tidak dapat hidup sendiri-sendiri, melainkan membutuhkan peran orang

lain. Keadaan seperti ini tidak ubahnya dengan sebuah organisme. Suatu

organisme senantiasa terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan. Setiap

bagian mempunyai fungsi masing-masing dan merupakan satu kesatuan. Apabila

salah satu bagian rusak, maka organisme akan pincang. Masyarakat seperti ini

disebut memiliki struktur organis.

Kelompok sosial solidaritas organis terdapat bagian-bagian khusus yang

memiliki tugas sendiri-sendiri namun bersifat saling mendukung. Inilah yang

membentuk kesatuan masyarakat. Dengan kata lain, dalam struktur organis

terdapat pembagian kerja. Setiap anggota kelompok dengan fungsinya masing-

masing diikat oleh kesepakatan-kesepatakan di antara berbagai unsur

masyarakat. Unsur-unsur itu membentuk sebuah sistem. Sebagai sebuah sis-

tem, setiap bagian bergantung kepada bagian yang lain dan tidak dapat berdiri

sendiri. Apabila salah satu bagian melanggar kesepakatan dan mengakibatkan

kerugian pihak lain, maka kepadanya dijatuhi hukuman perdata. Hukuman

perdata bersifat memberikan ganti rugi kepada pihak lain yang dirugikan oleh

pelanggaran yang dilakukannya.

Pilih dan kerjakanlah salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan

kepada guru untuk dinilai!

1. Apabila Anda berasal dari desa carilah pasangan siswa yang berasal

dari kota, dan sebaliknya. Siswa yang berasal dari kota mendeskripsikan

suasana kehidupan desa yang didambakan, sedangkan siswa yang

berasal dari desa mendambakan suasana kehidupan kota yang

didambakan. Tukarkan hasil pekerjaan Anda sehingga masing-masing

bisa menilai hasil pekerjaan pasangannya. Cobalah memberi tanggapan

secara bergantian!

2. Lakukanlah pengamatan tentang kehidupan desa dan kota! Buatlah

sebuah daftar mengenai perbedaan-perbedaan kota dan desa!

Diskusikan dan jawablah pertanyaan berikut ini!

Aktivitas Siswa

162

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

a. Mengapa kehidupan masyarakat desa lebih akrab dan familier

dibanding masyarakat kota?

b. Baktor apa saja yang memengaruhi pola pikir dan perilaku sebuah

masyarakat?

c. Apakah ada kelompok masyarakat yang tidak dapat digolongkan

sebagai masyarakat desa dan masyarakat kota? Kalau ada, termasuk

dalam kelompok manakah masyarakat tersebut?

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan patembayan dan paguyuban?

2. Jelaskan perbedaan solidaritas mekanis dengan solidaritas organis!

3. Jelaskan ciri-ciri paguyuban!

4. Jelaskan ciri-ciri patembayan!

5. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat berstruktur mekanis dan

masyarakat berstruktur organis?

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

1 Dalam masyarakat paguyuban setiap anggota

diikat oleh solidaritas mekanis.

2 Solidaritas organis membuat anggota-anggota

patembayan terikat dalam satu kesatuan. Jika

ada anggota yang keluar, maka goyahlah ke-

utuhan masyarakat.

No.

Pernyataan

S TS R

Pelatihan

Tes Skala Sikap

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

163

G. Kelompok ormal dan Kelompok Informal

Manusia membutuhkan ba-

nyak hal untuk kehidupannya. Da-

lam rangka memenuhi kebutuhan

tersebut, sering kali manusia harus

berinteraksi dengan sesama. Ada-

kalanya suatu kebutuhan hanya

dapat dicapai bila melibatkan kerja

sama banyak orang, sehingga

beberapa orang saling bekerja sa-

ma untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan bersama. Sejak

adanya kerja sama, sebenarnya

sebuah organisasi sosial sudah ter-

wujud di dalam masyarakat. Or-

ganisasi sosial adalah kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk

mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut cara terbentuknya, ada dua macam organisasi sosial, yaitu organi-

sasi yang dibentuk secara sengaja, dan organisasi yang terbentuk secara tidak

sengaja. Organisasi sosial yang terbentuk secara tidak sengaja disebut kelompok

informal (

informal group

), sedangkan organisasi yang dibentuk secara sengaja

disebut kelompok formal (

formal group

).

Dalam interaksi sehari-hari terbentuklah pola hubungan antarindividu atau

antarkelompok. Orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan berkumpul

sehingga terbentuk kelompok-kelompok dan kelas-kelas sosial. Terbentuknya

kelas dan kelompok sosial seperti ini, bersifat tidak sengaja atau tidak

3 Kelompok sosial paguyuban bersifat intim, eks-

klusif, dan privat.

4 Masyarakat modern yang bersifat individualistik

cenderung meninggalkan solidaritas mekanis.

5 Saat ini sudah tidak mungkin lagi tercipta suatu

paguyuban, karena semakin modern masyara-

kat dan semakin terspesialisasi pekerjaan, maka

semakin mekanis sifat hubungannya.

No.

Pernyataan

S TS R

Gambar 5.9

Wapres dan para menteri adalah repre-

sentasi sebuah organisasi formal yang disebut negara.

Sumber: Tempo, 31 Oktober 2004

164

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

direncanakan. Sementara itu, karena sumber daya di masyarakat yang dibutuh-

kan terbatas, maka terjadilah persaingan, di mana kelompok yang kuat akan

cenderung menguasai persaingan. Proses seperti ini akhirnya melahirkan sebuah

struktur sosial. Berbagai kelompok dan kelas sosial yang terbentuk secara tidak

sengaja dalam proses seperti ini disebut kelompok informal.

Kelompok informal tidak memiliki struktur yang jelas walaupun keberadaan-

nya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara umum. Pertemuan-

pertemuan warga masyarakat secara berulang kali menghasilkan kelompok-

kelompok informal. Banyak sekali kelompok informal di masyarakat. Kelompok

etnis, kelompok gender, kelas orang kaya, kelas menengah, dan kelas miskin

merupakan wujud kelompok informal. Mereka terbentuk secara tidak sengaja,

namun keberadaannya menjadi bagian dari struktur sosial. Kelompok-kelompok

ini tidak memiliki nama, anggaran dasar, pimpinan kelompok, apalagi struktur

organisasi. Akan tetapi, keberadaan mereka dalam masyarakat memiliki peran

penting. Contoh, di sebuah masyarakat tentu terdapat sekelompok orang yang

berprofesi sebagai pekerja bangunan. Meskipun tidak ada atau belum pernah

ada suatu organisasi yang jelas dan terstruktur yang menghimpun para pekerja

bangunan, peran mereka di masyarakat tidak diragukan lagi. Tanpa ada

kelompok orang yang berprofesi sebagai pekerja bangunan, maka tidak ada

kegiatan pembangunan di masyarakat.

Sebaliknya, kelompok formal dibentuk secara sengaja. Apabila upaya men-

capai tujuan bersama ditempuh secara sengaja melalui suatu organisasi, maka

terbentuklah kelompok formal (

formal group

). Misalnya, dalam rangka melayani

kebutuhan masyarakat akan kesehatan, secara sengaja beberapa orang mendiri-

kan rumah sakit. Rumah sakit merupakan kelompok formal, di dalamnya ter-

dapat bagian-bagian yang bertanggung jawab khusus. Setiap bagian mengerjakan

tugasnya secara khusus demi tujuan bersama. Setiap bagian sadar bahwa

keberadaannya merupakan bagian dari satu kesatuan. Keberadaannya bersifat

fungsional, yaitu menjalankan fungsi tertentu yang diembankan kepadanya.

Ada bagian pengelola organisasi yang disebut kelompok manajemen, ada dokter-

dokter yang bertugas menangani pasien, ada para perawat yang merawat pasien,

ada bagian administrasi yang menangani surat-menyurat, hingga para petugas

pembersih lantai. Semua memiliki fungsi dan tugas sendiri-sendiri yang telah

ditentukan secara formal dan tegas. Apabila salah satu bagian tidak berjalan

sebagaimana mestinya, maka keseluruhan kegiatan rumah sakit dalam rangka

mencapai tujuan untuk melayani kesehatan masyarakat pasti akan terganggu.

Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap bagian

dari sebuah organisasi formal senantiasa terperinci. Pembagian kedudukan,

tugas, dan wewenang seperti itu disebut dengan birokrasi. Menurut Max Weber,

sebuah birokrasi digambarkan sebagai berikut.

1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan kepada bagian-bagian. Setiap bagian

menangani pekerjaan tertentu.

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

165

2. Posisi-posisi jabatan dalam organisasi membentuk struktur yang hirarkhis

(berjenjang). Setiap jenjang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang

berbeda sesuai dengan tingkatannya.

3. Ada suatu sistem atau tata kerja yang diatur secara pasti. Aturan-aturan itu

menjadi landasan berfungsinya setiap bagian. Dengan aturan yang jelas

digariskan, maka jika terjadi pergantian personalia tidak akan mengganggu

operasi organisasi secara keseluruhan.

4. Ada sekelompok orang yang duduk dalam staf yang bertugas menangani

pengorganisasian kerja dan koordinasi antarbagian.

5. Hubungan di antara para pejabat atau pengurus organisasi bersifat formal

dan impersonal. Dengan cara demikian, maka faktor subjektivitas dapat di-

hindarkan, sebab subjektivitas dapat mempengaruhi kualitas keputusan yang

dibuat. Keputusan yang dipengaruhi subjektivitas dan kepentingan pribadi

dapat menyebabkan terjadinya penyelewengan (korupsi, kolusi, dan ne-

potisme) dan merugikan organisasi secara keseluruhan.

6. Rekrutmen pegawai didasarkan pada kualifikasi teknis, bukan atas dasar

pertimbangan politis, kekerabatan, atau hubungan pribadi. Dengan de-

mikian, seseorang menduduki suatu jabatan didasarkan pada kemampuan-

nya dalam karir.

Pada masyarakat modern yang semakin kompleks seperti sekarang ini

banyak dibentuk kelompok-kelompok formal. Negara dengan birokrasi

pemerintahannya adalah contoh sebuah kelompok formal. Keberadaannya

sebagai sebuah negara memerlukan syarat administratif dan legal. Misalnya

negara Indonesia yang sistem organisasi pemerintahannya diatur melalui sebuah

undang-undang dasar. Berdasar undang-undang dasar itu, disusunlah sistem

birokrasi dari pusat ke bawah, mulai dari MPR, DPR, DPA, BPK, MA, Presiden

dan pembantu-pembantunya, gubernur, bupati, camat, hingga kepada desa.

Dalam lingkup yang sempit, Anda merupakan anggota kelompok formal yang

disebut OSIS. Setiap tahun Anda memilih para pengurusnya. Pengurus yang

terpilih dilantik dan masing-masing memiliki tugas. Apakah Anda termasuk

siswa yang beruntung karena turut menjadi pengurus OSIS? Kalau iya, syukurilah

dengan cara melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Ada banyak pengalaman

berharga yang akan Anda peroleh dari sana.

Kelompok formal sebenarnya memiliki pengertian sama dengan organisasi

atau asosiasi. Anggota kelompok formal adalah orang-orang yang diatur secara

formal untuk mencapai suatu tujuan bersama. Adapun kelompok informal pada

dasarnya sama dengan pengertian kelompok sosial atau kelompok kemasyara-

katan menurut konsepsi Roberti Bersteidt. Kelompok informal tidak mempunyai

struktur dan organisasi yang pasti. Para anggota kelompok informal hanya

memiliki kesadaran bersama untuk saling berinteraksi.

166

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Pilih dan kerjakan salah satu tugas berikut ini, kemudian serahkan kepada

guru untuk dinilai!

1. Amatilah beberapa kelompok sosial yang ada di lingkungan Anda!

Deskripsikan jenis, sifat, dan ciri-cirinya secara tertulis dan presentasikan

di depan kelas!

2. Organisasi apa sajakah yang paling Anda sukai dan Anda ikuti? Des-

kripsikan proses terbentuknya organisasi itu dan aturan apa saja yang

mengikat para anggotanya! Deskripsikan pula bagaimana struktur

pengurusnya, apa tujuannya, bagaimana pola interaksi antaranggota-

nya, dan bagaimana interaksinya dengan organisasi lain? Salinlah

anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangganya (ART)! Laporkan

hasil kajian ini sebagai bahan seminar kelas!

Kerjakan di buku tugas Anda!

Jawablah dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan kelompok formal?

2. Deskripsikan proses terbentuknya kelompok informal!

3. Apakah yang dimaksud dengan birokrasi?

4. Jelaskan konsep birokrasi menurut Max Weber!

5. Mengapa orang-orang membentuk kelompok sosial?

Kerjakan di buku tugas Anda!

Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah

ini, dengan cara memberi tanda cek (

—

) pada kolom S (Setuju), TS (Tidak

Setuju) atau R (Ragu-ragu)!

Aktivitas Siswa

Pelatihan

Tes Skala Sikap

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

167

Rangkuman

1. Kelompok primer dan sekunder menurut Charles Horton Cooley adalah

sebagai berikut.

a. Kelompok primer (

primary group

) merupakan suatu kelompok yang

anggota-anggotanya berhubungan secara akrab, bersifat informal,

personal, dan total. Bentuk kelompok primer adalah keluarga, klik,

persahabatan, dan lain-lain.

b. Kelompok sekunder

(secondary group)

adalah kelompok sosial yang

anggota-anggotanya berhubungan secara formal, impersonal,

segmental (terpisah-pisah), dan berdasarkan asas manfaat.

2.

In-groups

dan

out-groups

menurut W.G. Summer adalah sebagai

berikut.

a.

In-groups

adalah sekelompok orang yang memiliki rasa solidaritas,

kesetiaan, dan kerelaan berkorban untuk kepentingan dalam

kelompoknya.

1 Asosiasi adalah sekelompok orang yang kebetul-

an bertemu dan melakukan interaksi sosial.

2 Kita bergabung menjadi anggota suatu orga-

nisasi sosial karena memiliki tujuan yang sama

dengan semua anggota organisasi itu.

3 Kelompok informal bermula dari proses coba-

coba kemudian menjadi kebiasaan terpola dan

diterima oleh masyarakat.

4 Kelompok formal dibentuk dengan perencaan

yang matang sehingga menjadi sesuatu yang

sempurna, misalnya proses terbentuknya ne-

gara.

5 Kelompok sosial dapat terbentuk kapan pun dan

di manapun, asal terjadi interaksi beberapa

orang.

No.

Pernyataan

S TS R

168

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

b.

Out-groups

adalah semua kelompok sosial yang tidak melibatkan

kita sebagai anggota. Bentuknya dapat berupa keluarga orang lain,

kelas orang lain, sekolah orang lain, atau palang merah remaja

sekolah lain.

3. Asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok

statistik menurut Robert Bierstedt adalah sebagai berikut.

a. Asosiasi adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki

kesadaran jenis, persamaan kepentingan, terjadi kontak dan komu-

nikasi sosial, ada ikatan organisasi formal, diarahkan pada suatu

tujuan yang jelas, dan keanggotaannya bersifat sukarela, bukan

berdasarkan status.

b. Kelompok sosial adalah kelompok yang anggota-anggotanya me-

miliki kesadaran jenis dan terjadi hubungan sosial, namun tidak

diikat oleh organisasi formal.

c. Kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang anggota-ang-

gotanya memiliki kesadaran jenis tetapi tidak ada hubungan sosial

dan ikatan organisasi.

d. Kelompok statistik adalah kelompok yang anggota-anggotanya

tidak memiliki kesadaran jenis, tidak memiliki hubungan sosial,

dan tidak diikat oleh suatu organisasi formal. Kelompok ini merupa-

kan hasil ciptaan para ilmuwan sosial untuk melakukan analisis.

4.

Reference group

dan

Membership group

menurut Robert K. Merton

adalah sebagai berikut.

a.

Reference group

(kelompok acuan) adalah kelompok sosial yang

menjadi acuan (referensi) bagi seseorang yang bukan anggota

kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

b.

Membership group

adalah semua kelompok sosial yang melibatkan

kita sebagai anggotanya.

5. Paguyuban dan Patembayan menurut Berdinand Tonnies adalah sebagai

berikut.

a. Paguyuban adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya

memiliki kemauan bersama, sikap saling pengertian, dan terdapat

kaidah-kaidah interaksi. Hubungan para anggota bersifat personal,

informal, tradisional, dan sentimental.

b. Kelompok patembayan adalah kelompok sosial yang bersifat imper-

sonal, formal, kontraktual, utilitarian, realistis, ketat, dan umum.

6. Kelompok Solidaritas Mekanis dan Kelompok Solidaritas Organis

menurut Emile Durkheim adalah sebagai berikut.

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

169

Pengayaan

a. Kelompok solidaritas mekanis adalah kelompok yang interaksi

anggota-anggotanya bersifat mandiri. Solidaritas mekanis merupa-

kan kebersamaan atas dasar kesamaan-kesamaan yang dimiliki

anggota-anggota masyarakat.

b. Kelompok solidaritas organis adalah kelompok sosial yang di dalam

kelompok tersebut terdapat bagian-bagian khusus yang memiliki

tugas sendiri-sendiri namun bersifat saling mendukung. Setiap

anggota kelompok dengan fungsinya masing-masing diikat oleh

kesepakatan-kesepakatan di antara berbagai unsur masyarakat.

Unsur-unsur itu membentuk sebuah sistem yang bergantung satu

sama lain dan tidak bisa berdiri sendiri.

7. Kelompok formal adalah organisasi sosial yang dibentuk secara sengaja.

Dalam kelompok formal terdapat bagian-bagian yang diserahi tugas

dan tanggung jawab khusus. Setiap bagian mengerjakan tugasnya

tertentu yang bersifat khusus demi tercapainya tujuan bersama.

8. Kelompok informal adalah organisasi sosial yang terbentuk secara tidak

sengaja. Kelompok informal tidak memiliki struktur yang jelas, walaupun

keberadaannya merupakan bagian dari struktur masyarakat secara

umum.

BIROKRASI

Birokrasi adalah suatu cara menjalankan organisasi berdasarkan prinsip

spesialisasi tugas, mengikuti suatu aturan, dan adanya stabilitas kewenangan.

Pemerintahan atau organisasi senantiasa dijalankan dengan birokrasi. Ke-

wenangan untuk menjalankan tugas rutin dibagi-bagi menjadi departemen-

departemen atau bagian-bagian yang disebut biro (

bureau

bahasa Perancis,

artinya kantor). Pada sebuah birokrasi yang besar, kekuasaan dijalankan

oleh beberapa petugas dan tidak hanya dijalankan oleh seorang pemimpin.

Pada setiap departemen atau bagian terdapat satu pemimpin yang mem-

bawahi beberapa staf (pegawai). Setiap departemen atau bagian memiliki

tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri.

Birokrasi hampir selalu terbentuk pada organisasi yang besar dan

kompleks seperti pemerintahan. Untuk menjalankan birokrasi diperlukan

beberapa pegawai dan masing-masing diserahi tugas tertentu. Berbagai

organisasi lain seperti perusahaan, sekolah, dan yayasan juga selalu

menggunakan birokrasi.

170

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Tokoh

Menurut Max Weber, sosiolog dan ekonom Jerman, birokrasi merupa-

kan ciri yang sangat penting pada masyarakat modern. Setiap birokrasi

memiliki ciri umum yang sama. Misalnya, setiap model biroksasi memiliki

seorang pemimpin umum yang mendelegasikan kewenangan kepada para

staf sehingga terbentuklah rantai komando (perintah). Setiap birokrasi selalu

bekerja pada wilayah hukum tertentu dan menggunakan tata cara yang

sistematis serta segala sesuatunya tertulis.

Semua negara industri maju menggunakan birokrasi pemerintahan.

Untuk meningkatkan efektifitas birokrasi, berbagai teknik manajemen selalu

dikembangkan. Namun demikian, kita sering merasa frustrasi (jengkel dan

putus asa) ketika berurusan dengan birokrasi yang berbelit-belit. Kita menye-

butnya sebagai ‘birokrasi yang bertele-tele’. Birokrasi yang seperti ini justru

gagal menjalankan fungsi setiap bagiannya, dan justru bersifat boros karena

banyak wewenang yang tidak karuan. Suatu urusan yang seharusnya selesai

dengan cepat menjadi lambat karena birokrasinya panjang dan berbelit-

belit. Setiap petugas dalam sistem suatu birokrasi harus bekerja sesuai aturan,

menurut alur, dan proses tertentu. Inilah yang selalu menjadi alasan berbelit-

belitnya sebuah urusan.

Suatu birokrasi memang cenderung membengkak dan berbelit-belit

karena setiap bagian menciptakan cabang birokrasi baru dengan meng-

angkat staf-staf tambahan (asisten) dengan rincian tugas-tugasnya. Oleh

karena itu, jumlah petugas menjadi lebih banyak karena terus bertambah,

sementara tanggung jawab resmi yang harus mereka laksanakan sebenarnya

tetap seperti semula. Jadi,hanya membuat pekerjaan menjadi lebih rumit.

SARWONO KUSUMAATMADJA

TOKOH LINTAS KELOMPOK SOSIAL

Sarwono Kusumaatmadja lahir di Jakarta, 24

Juli 1943. Insinyur Teknik Sipil Institut Teknologi

Bandung ITB (1974) ini, sangatlah berpengalaman

dalam berorganisasi maupun berkarir. Pada saat

Beliau kuliah di ITB, Beliau pernah menjabat sebagai

Ketua Umum Dewan Mahasiswa (1967 – 1968),

mengikuti pertukaran pelajar ke AS (1968), dan

menjadi ketua

Organizing Commitee ASEAN

University Student Association

(1970). Pengalaman

Beliau dalam berkarir juga beraneka ragam, mulai

Sumber: www.tokohindonesia.com

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

171

dari menjadi wartawan, pendiri koperasi dan bank, kontraktor bangunan,

guru, konsultan, dan penasihat. Jabatan di pemerintahan dan dalam politik

juga pernah Beliau geluti, antara lain menjadi anggota DPR RI (1971 –

1988), Sekretaris Jenderal DPP Golkar (1983 – 1988), Delegasi tetap

Organisasi Internasional Parlemen ASEAN (1978 – 1988), Menteri Negara

Pendayagunaan dan aparatur Negara (1988 – 1993), Menteri Negara

Lingkungan Hidup (1993 – 1998), dan Menteri Kelautan dan Perikanan

(1999 – 2001).

Di tingkat internasional, Beliau pernah menjadi Wakil Indonesia di

PBB pada

Council for Sustainable Development

(1993 – 1998), Ketua

Konferensi PBB tentang

Biodiversity Convention,

Jakarta (1995), Ketua

Delegasi Indonesia pada Konferensi PBB tentang Biodiversity Convention,

Buenos Aires (1996), Ketua Delegasi Indonesia pada

The UN Conference

on Climate Change,

Kyoto (1997), dan Ketua Delegasi Indonesia pada

PBB tentang Small Islands, Barbados (1997).

Sarwono Kusumaatmaja adalah seorang politisi lintas orde yang dapat

diterima pada periode Orde Baru hingga orde reformasi, bahkan lintas

aliran dan lintas generasi. Hal tersebut terbukti ketika Beliau mencalonkan

diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, berbagai organisasi

politik mendukung Beliau seperti PKB, PKS, PAN, PDIP, PPP, dan Golkar.

Di luar itu, berbagai organisasi massa, seperti unsur Nahdlatul Ulama,

Muhammadiyah, Buddha Dharma Indonesia (BDI), KOSGORO, Persatuan

Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Persatuan Mahasiswa Islam

Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta Borum Komunikasi

Mahasiswa Se-Jabotabek (BKMSJ). Bahkan, kalangan independen seperti

kaum profesional, kalangan dunia usaha, aktivis LSM hingga para ibu rumah

tangga, dan berbagai komunitas lain baik tradisional maupun religius juga

ikut mendukung Beliau.

Dukungan tersebut berkat sikap pribadinya sebagai seorang politisi

yang memiliki integritas dan menjunjung nilai moral dan etika. Integritas

yang dimiliki Beliau tercermin dalam gaya hidup, cara berkomunikasi, cara

merumuskan keputusan, dan cara melakukan kompromi politik. Selama

memegang jabatan politik maupun publik, Beliau tak pernah cacat hukum

dan bebas dari KKN, kehidupan pribadinya pun bersahaja dan konsisten.

Sumber: www.tokohindonesia.com

172

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Kerjakan di buku tugas Anda!

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Klasifikasi kelompok sosial menurut Charles Horton Cooley adalah ….

a. kelompok primer dan kelompok dalam

b. kelompok sekunder dan kelompok luar

c. kelompok referen dan kelompok sekunder

d. kelompok primer dan kelompok sekunder

e. kelompok acuan dan kelompok primer

2. Anggota-anggota kelompok primer berhubungan secara ….

a. akrab dan informal

b. personal dan formal

c. total dan antagonis

d. informal dan formal

e. etnosentris dan personal

3. Pernyataan-pernyataan mengenai kelompok primer berikut ini adalah

benar,

kecuali

….

a. hubungan anggota-anggota kelompok primer bersifat manusiawi

b. setiap anggota dalam kelompok primer dapat mencurahkan isi

hatinya secara terbuka

c. kelompok primer berperan sebagai agen sosialisasi nilai-nilai budaya

d. kelompok primer memiliki banyak anggota

e. para anggota dapat saling bergunjing akrab

4. Anggota-anggota kelompok sekunder berhubungan secara ….

a. formal dan impersonal

b. segmental dan total

c. berdasarkan azas kekeluargaan

d. kekeluargaan dan formal

e. impersonal dan menyeluruh

5. Kelompok dalam (

in-group

) adalah ….

a. semua kelompok yang memiliki anggota orang banyak

b. semua kelompok yang melibatkan kita sebagai anggota

c. semua kelompok yang melibatkan kita sebagai pengamat

d. kelompok sosial yang strukturnya bersifat internal

e. anggota-anggotanya saling berinteraksi secara tertutup

Uji Kompetensi

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

173

6. Kelompok dalam ditandai dengan ciri-ciri ….

a. adanya rasa solidaritas, kesetiaan, dan kerelaan berkorban

b. adanya struktur organisasi dan pembagian tugas

c. beranggotakan orang-orang yang dekat dengan kita

d. kepentingan dalam kelompok lebih diutamakan

e. terbentuk melalui proses yang disengaja

7. Interaksi kita dengan kelompok luar (

out-group

) bersifat ….

a. kerja sama

b. simpati

c. antipati

d. kedekatan

e. kekeluargaan

8. Hubungan antara

in-group

dengan

out-group

selalu diwarnai ….

a. keakraban

b. etnosentrisme

c. kekeluargaan

d. solidaritas

e. persaingan

9. Kelompok sosial yang paling berpengaruh terhadap perkembangan

kepribadian kita adalah ….

a. kelompok sekunder

b. kelompok patembayan

c. kelompok primer

d. kelompok asosiasi

e. kelompok luar

10. Tipe kelompok yang

bukan

merupakan hasil klasifikasi Robert Biersteidt

adalah ….

a. asosiasi

b. kelompok sosial

c. kelompok kemasyarakatan

d. kelompok statistik

e. organisasi

11. Palang Merah Remaja termasuk kelompok ….

a. sekunder

b. primer

c. sosial

d. paguyuban

e. asosiasi

174

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

12. Sebuah organisasi sepak bola dibentuk dan setiap minggu mengadakan

latihan yang diatur oleh para pengurusnya. Organisasi ini termasuk ….

a. kelompok solidaritas mekanis

b. kelompok patembayan

c. asosiasi pemenuhan minat

d. asosiasi pelayanan sosial

e. asosiasi politik

13. Pada suatu hari Tono bertemu dengan Tini di jalan. Tono bercerita

bahwa besok akan ada reorganisasi pengurus OSIS di sekolahnya.

Sebagai ketua umum, Tono sibuk mempersiapkan segala sesuatu.

Namun demikian, janji untuk bertemu dengan Tini sepulang sekolah

tetap dipenuhi; sebab Tini merupakan wartawan majalah dinding

sekolah lain yang akan meliput kegiatan OSIS di sekolah Tono.

Pernyataan yang benar sesuai ilustrasi di atas adalah ….

a. Tono dan Tini sama-sama anggota

in-group

di satu sekolah

b. Tono adalah anggota

in-group

di sekolah Tini

c. Tini adalah anggota

out-group

di sekolah Tono

d. Tini adalah anggota

in-group

di sekolah Tono

e. Tini dan Tono sama-sama berada dalam kelompok primer yang

sama

14. Siswa kelas XI terdiri atas 124 putra dan 150 putri. Di antara mereka

yang lahir bulan Mei ada 27%, yang lahir pada bulan Desember ada

50%, dan sisanya lahir pada berbagai bulan lainnya. Siswa putra yang

memiliki hobi sepak bola sebanyak 59% dan lainnya memiliki hobi

beragam. Uraian di atas menunjukkan adanya pengelompokan ….

a. statistik

b. asosiasi

c. umur

d. jenis kelamin

e antar generasi

15. Digda adalah siswa SMA kelas XII. Dia begitu ingin menjadi pengarang

terkenal. Hampir setiap hari Digda membaca buku dan sesekali

mencoba menulis untuk majalah. Setiap hari Digda rajin mendengarkan

bimbingan dari ayah atau gurunya demi mencapai cita-cita tersebut.

Gambaran perilaku Digda menunjukkan bahwa ….

a. perpustakaan merupakan

in-group

bagi Digda

b. kelompok pengarang merupakan

reference group

bagi Digda

c. guru-guru di sekolahnya merupakan

reference group

bagi Digda

d. ayah merupakan

reference group

bagi Digda

e. kelompok pengunjung merupakan

in-group

bagi Digda

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

175

16.

Membership group

mengandung arti ….

a. semua orang menjadi anggotanya

b. hanya kita yang menjadi anggotanya

c. kita dan beberapa orang lain menjadi anggotanya

d. kita menjadi pengamat

e. banyak orang menganggapnya sebagai acuan

17. Masyarakat desa bersifat ….

a. patembayan

b. paguyuban

c. solidaritas organis

d.

membership group

e.

reference group

18. Rukun Tetangga (RT) merupakan kelompok sosial yang bersifat ….

a. paguyuban berdasarkan hukum

b. paguyuban berdasarkan tempat

c. patembayan berdasarkan tempat

d. patebayan berdasarkan hukum

e. patembayan berdasar ikatan darah

19. Masyarakat kota memiliki solidaritas ….

a. organis

b. mekanis

c. sosial

d. paguyuban

e. organis dan mekanis

20. Kelompok formal ditandai dengan adanya ….

a. anggota dalam jumlah banyak

b. adanya solidaritas mekanis

c. struktur organisasi

d. interaksi sosial

e. perencanaan kegiatan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Apakah yang disebut dengan paguyuban?

2. Jelaskan perbedaan solidaritas mekanis dengan solidaritas organis!

3. Apakah kesamaan

formal group

dengan asosiasi?

4. Jelaskan klasifikasi kelompok sosial menurut Robert K. Merton!

176

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

5. Apakah perbedaan

reference group

dengan

membership group

?

6. Sebutkan tiga macam paguyuban!

7. Bagaimanakah proses terbentuknya kelompok informal?

8. Apakah yang dimaksud dengan kelompok primer? Berikan contohnya!

9. Mengapa suatu kelompok dianggap sebagai

secondary group

?

10. Apakah yang Anda ketahui tentang kelompok primer?